Sherly's Diary

Today is a new story for a new history

Kamis, 28 Maret 2013

By 08:28:00

Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Aku berniat untuk meneleponnya pada jam 12 malam, seperti pada setahun yang lalu. Tapi sayang, aku ketiduran. jadi aku telepon dia jam 3 pagi saat aku terjaga. Aku berharap, dia akan mengangkat telepon dariku dan bersedia untuk berbicara denganku, walaupun mungkin dia terpaksa melakukan itu.
Hape yang sedari tadi aku charge, kini kuraih. Aku ingin berbicara padanya. Aku tak merasa salah, karena niatku baik, aku ingin mengucapkan ini adalah hari ulang tahunnya. Bukankah itu juga menandakan bahwa aku masih mengingat harinya dan aku masih peduli padanya meskipun kita sudah tak berhubungan lagi.
Namun ternyata niat baikku harus dibayar dengan penuh kekecewaan, telepon dariku tidak diangkat. Sekali, dua kali, tiga kali, belum juga diangkat. Aku terus mencoba meneleponnya kembali hingga mungkin telah puluhan kali aku meneleponnya. Tapi tetap saja tiada jawaban. Aku mulai putus asa.
Salah apakah aku? Aku hanya ingin mengucapkan "selamat ulang tahun" saja. Kenapa dia tak mau mengangkat telepon dariku? Apakah aku membuat kesalahan yang begitu hina kepadanya, hingga dia mencampakkanku seperti ini. 
Aku tak menyangka. Masih teringat tahun lalu saat aku masih tinggal di asrama. Aku sampai meminjam hape ke temenku, aku isikan pulsanya hanya untuk mengucapkan "selamat ulang tahun". Meskipun saat itu kami juga dalam kondisi sudah tidak ada hubungan lagi.
Mengapa begitu cepat sekali dia melupakanku? Apakah ini cara dia untuk berhenti berkomunikasi denganku karena dia dijodohkan? Oh Allah, kebangetan sekali dia. Padahal dia sudah berjanji akan mempertahankanku dan akan meyakinkan orangtuanya bahwa aku lebih baik daripada perempuan yang akan dijodohkan dengannya nanti. begitu tidak berharganya janji-janji yang dia ingkari itu.
Semuanya seakan-akan sudah dia lupakan. Padahal baru dua minggu yang lalu dia menangis, memohon agar aku tak meninggalkannya.
Tapi kenapa secepat itu dia berubah? Bilang sajalah kalau lebih memilih pilihan dari orangtuanya untukn dijodohkan.
Sungguh, secepat itu Allah membolak-balikkan hatinya untukku.

You Might Also Like

2 comments