I Miss...
I Miss You Sumber: http://gotomarketguy.com |
Bissmillahirrahmanirrahim...
Hari ini udah hari Sabtu yaa? Huhu, aku pengen pulang ke rumah. Udah 4 minggu aku nggak pulang ke rumah. Ini sesuatu banget, rekor di semester 3 ini. Padahal sebelumnya waktu semester 3, aku nggak pernah ngelewatin libur di tiap minggu tanpa pulang, kecuali kalo bener-bener ada acara yang sekiranya penting banget. Kumpul kelas kan lumayan penting, buat mengakrabkan lah. Gitu aja aku nggak ikut kok. Hehe ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ
Nggak tau kenapa kok hari ini, tepatnya hari Jumat kemarin sih, aku mulai ngerasa kangen sama orang-orang di rumah. Kangen Ibu, kangen Ayah, kangen Mama (Tante), kangen Mbak, kangen Mas (eh tapi kalo orang ini nggak sih)
1. Mama...
Semuanya bermula dari waktu aku kebangun tidur siang. Ba'dha sholat Jumat sekitar jam 14.00 tadi aku tidur siang, soalnya capek banget abis ke Pasar Jumat (pasar kaget di kampus). Tiba-tiba jam 15.00 tadi hapeku bunyi, ada yang telfon. Hapeku teriak-teriak "mama...mama..." Berarti tandanya itu telfon dari Mamaku. Mama itu panggilan buat Tanteku, adik Ayahku yang pertama. Aku dan kedua saudaraku panggil gitu karena Mama nggak diberi titipan putra oleh Allah.
Langsung aja aku angkat telfonku.
"Assalamu'alaikum, yak apa kabare nduk?" (Assalamu'alaikum, gimana kabarnya nak?) tanya Mama, membuka pembicaraan.
Langsung aja aku angkat telfonku.
"Assalamu'alaikum, yak apa kabare nduk?" (Assalamu'alaikum, gimana kabarnya nak?) tanya Mama, membuka pembicaraan.
"Wa'alaikumsalam... Nggeh Ma, sae-sae mawon. Wonten nopo Ma?" (Wa'alaikumsalam... Iya Ma, baik-baik aja. Ada apa Ma?) Jawabku.
"Kok gak mantuk nduk? Mama kangen, tak delok nang omah kok jarene gak mantuk, sibuk," (Kok nggak pulang nak? Mama kangen, kulihat ke rumah kok katanya nggak pulang, sibuk) Tanya Mama.
Hwahh, langsung dua sumur di bawah dahi ini menetes dengan sendirinya. Aku kangeen Mama jugaak (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)
"Enggeh Ma, kulo benjeng wonten acara. Sakjane niki wau mantuk, tapi mboten sios," (Iya Ma, aku besok ada acara. Harusnya ini tadi pulang, tapi nggak jadi) jawabku.
"Enggeh, Mama saiki sakit, meriang katene pilek. Ya wes nduk, ojo lali sinau yo, dijogo kesehatane. Assalamu'alaikum," (Iya, Mama sekarang sakit, meriang mau pilek. Yaudah nak, jangan lupa belajar ya, jaga kesehatannya. Assalamu'alaikum) Kata Mama.
"Nggeh Ma, suwun nggeh. Cepet ndang sehat Ma, dungo'aken kulo. Wa'alaikumsalam," (Iya Ma, makasih ya. Cepet sembuh ya Ma, doakan aku. Wa'alaikumsalam) Jawabku mengakhiri telepon.
Hwaaaah, untuk yang kedua kalinya kata-kata Mama tadi rasanya nge-touched banget. Biasanya kalo Mama sakit itu, mesti nyari aku, minta dipijitin. Mungkin Mama tadi telepon aku gara-gara kangen, biasanya ada yang mijetin tapi sekarang yang biasanya mijetin nggak pulang (╥__╥)
"Enggeh, Mama saiki sakit, meriang katene pilek. Ya wes nduk, ojo lali sinau yo, dijogo kesehatane. Assalamu'alaikum," (Iya, Mama sekarang sakit, meriang mau pilek. Yaudah nak, jangan lupa belajar ya, jaga kesehatannya. Assalamu'alaikum) Kata Mama.
"Nggeh Ma, suwun nggeh. Cepet ndang sehat Ma, dungo'aken kulo. Wa'alaikumsalam," (Iya Ma, makasih ya. Cepet sembuh ya Ma, doakan aku. Wa'alaikumsalam) Jawabku mengakhiri telepon.
Hwaaaah, untuk yang kedua kalinya kata-kata Mama tadi rasanya nge-touched banget. Biasanya kalo Mama sakit itu, mesti nyari aku, minta dipijitin. Mungkin Mama tadi telepon aku gara-gara kangen, biasanya ada yang mijetin tapi sekarang yang biasanya mijetin nggak pulang (╥__╥)
Miss U, Mama T__T |
2. Mbakku...
Abis Mama telepon, aku lanjut tidur lagi. Hehe...
Eh nggak sampek 10 menit kok hapeku udah bunyi lagi. Hapeku sekarang teriak-teriak, "Mbak Arie...Mbak Arie..." Walah, itu tandanya yang telepon Mbak Arie, kakak pertamaku yang sekarang ada di Bali karena ikut suaminya.
Tadi Mbakku telepon tanya kabarku, kabar Ibu, kabar Ayah, kabar Mas Koko. Lha wong aku nggak pulang kok ditanyain begitu -___-
Terus mbak ceritain tentang si Raya, ponakanku yang sekarang udah mulai nakal.
"Masa' pas Mbak sinau, Raya melu-melu nggowo bulpen ngurek-ngurek kertase terus ngomong, "cama-cama nak..."," (Masa' waktu Mbak belajar Raya ikut-ikut bawa bolpoin coret-coret kertasnya terus bilang, "sama-sama nak...") Cerita Mbak Arie.
"Haha," Aku langsung ketawa denger ceritanya. Masa' iya sih, ibunya sendiri dipanggil "nak..naka.." sama anaknya. Behh, sungguh terlalu, keponakannya siapa itu? (Û³˚Д˚)Û³
By the way, aku sekarag jai kangen juga sama Mbakku ini. Apalagi waktu lebaran kemarin nggak pulang ke rumah. Aduuh, udah 2 bulan nggak ketemu. Kangen juga sama si kecil Raya yang sekarang udah umur 3,5 tahun.
3. Ibu...
Dari sekian banyak* orang yang telepon aku, hanya satu orang ini yang tak mengharapkan kedatanganku ke rumah. Hanya beliau yang tak menginginkan aku pulang. Rasanya, bagaikan anak yang tak dianggap. Hiks T.T
Maaf, maaf, itu semua hanya akting belaka. Hehe.
Waktu selesai telepon sama Mbakku, sekarang ganti aku yang telepon Ibu. Saking enaknya ngobrol, sampek kebablasan pulsaku tinggal Rp 200,00. Ohh men... (๑_๑)
Tapi emang iya sih, dari semua orang yang bilang "kangen" trus nanyain "kapan pulang?" cuma Ibu doang yang bilang ke aku, "Mantuk pas Besar ae yo, ben gak mbolak-mbalik," (Pulang waktu Besar** saja ya, biar nggak bolak-balik).
Gubraaakkk, serasa dunia ini runtuh. Ternyata masih ada juga yang nggak kangen sama aku. Akhirnya, rencana pulang untuk Minggu ini yang sudah kuanggarkan hangus semua. Tapi emang bener sih kata Ibu, biar nggak bolak-balik Surabaya-Mojokerto-Surabaya. Tapi kan itu masih deket, sekitar 60 km. Mungkin Ibu nggak senengnya kalo aku pulang itu selalu bandel pas disuruh balik. Kalo mau dianterin ke terminal selalu aku olor-olor jamnya sampek Ibu kesel sendiri. Haha.
Tapi tetep aja, aku juga kangen Ibu. Miss You, Ibu (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)
Okelah, semoga saja orang-orang yang aku sebutkan diatas selalu diberi Allah kesehatan dan selalu dalam LindunganNya. Tanpa do'a, kasih sayang, dukungan dan semangat-semangat dari beliau, mungkin aku sekarang bukan apa-apa.
Love you, miss you my family... ♡(´⌣`ʃƪ)♡
NB:
*Banyak = Lebih dari Satu
**Besar = Sebutan Orang Jawa untuk Hari Raya Kurban.
Eh nggak sampek 10 menit kok hapeku udah bunyi lagi. Hapeku sekarang teriak-teriak, "Mbak Arie...Mbak Arie..." Walah, itu tandanya yang telepon Mbak Arie, kakak pertamaku yang sekarang ada di Bali karena ikut suaminya.
Tadi Mbakku telepon tanya kabarku, kabar Ibu, kabar Ayah, kabar Mas Koko. Lha wong aku nggak pulang kok ditanyain begitu -___-
Terus mbak ceritain tentang si Raya, ponakanku yang sekarang udah mulai nakal.
"Masa' pas Mbak sinau, Raya melu-melu nggowo bulpen ngurek-ngurek kertase terus ngomong, "cama-cama nak..."," (Masa' waktu Mbak belajar Raya ikut-ikut bawa bolpoin coret-coret kertasnya terus bilang, "sama-sama nak...") Cerita Mbak Arie.
"Haha," Aku langsung ketawa denger ceritanya. Masa' iya sih, ibunya sendiri dipanggil "nak..naka.." sama anaknya. Behh, sungguh terlalu, keponakannya siapa itu? (Û³˚Д˚)Û³
By the way, aku sekarag jai kangen juga sama Mbakku ini. Apalagi waktu lebaran kemarin nggak pulang ke rumah. Aduuh, udah 2 bulan nggak ketemu. Kangen juga sama si kecil Raya yang sekarang udah umur 3,5 tahun.
|
Mbak Arie, Raya, I Miss You All (T^T) |
Dari sekian banyak* orang yang telepon aku, hanya satu orang ini yang tak mengharapkan kedatanganku ke rumah. Hanya beliau yang tak menginginkan aku pulang. Rasanya, bagaikan anak yang tak dianggap. Hiks T.T
Maaf, maaf, itu semua hanya akting belaka. Hehe.
Waktu selesai telepon sama Mbakku, sekarang ganti aku yang telepon Ibu. Saking enaknya ngobrol, sampek kebablasan pulsaku tinggal Rp 200,00. Ohh men... (๑_๑)
Tapi emang iya sih, dari semua orang yang bilang "kangen" trus nanyain "kapan pulang?" cuma Ibu doang yang bilang ke aku, "Mantuk pas Besar ae yo, ben gak mbolak-mbalik," (Pulang waktu Besar** saja ya, biar nggak bolak-balik).
Gubraaakkk, serasa dunia ini runtuh. Ternyata masih ada juga yang nggak kangen sama aku. Akhirnya, rencana pulang untuk Minggu ini yang sudah kuanggarkan hangus semua. Tapi emang bener sih kata Ibu, biar nggak bolak-balik Surabaya-Mojokerto-Surabaya. Tapi kan itu masih deket, sekitar 60 km. Mungkin Ibu nggak senengnya kalo aku pulang itu selalu bandel pas disuruh balik. Kalo mau dianterin ke terminal selalu aku olor-olor jamnya sampek Ibu kesel sendiri. Haha.
Tapi tetep aja, aku juga kangen Ibu. Miss You, Ibu (-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩)
Ibukku yang Cantik Sedunia (˘⌣˘)ε˘`) |
Love you, miss you my family... ♡(´⌣`ʃƪ)♡
NB:
*Banyak = Lebih dari Satu
**Besar = Sebutan Orang Jawa untuk Hari Raya Kurban.
1 comments
terharu aku dengan cerita saat pembicaraan di telpon dengan bundanya ... semoga sehat selalu
ReplyDelete