Sherly's Diary

Today is a new story for a new history

Idul Fitri 1435H (Day 2)

By 03:10:00

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Sumber: http://www.radarindo.com

Selamat Hari Raya Idul Fitri (lagi), hahaha

Tamu hari ini diawali dengan om Udin, adiknya ibu yang ke-sekian. Om Udin datang bersama dengan istri dan anaknya cowok yang baru satu. Nah, aku mau cerita tentang anaknya ini.

 *****

Namanya dek Iqlil, usianya mungkin baru 5 tahun. Sepupuku yang satu ini memang lucu banget, hobinya itu unik. Dia nggak suka ngoleksi mobil-mobilan, robot, tembak-tembakkan, dan mainan cowok lainnya. Tau apa yang dia suka? KIPAS ANGIN, hahaha :D

Pertama kali denger, sangar banget adek ini kesukaannya kipas angin. Kalau nggak salah mulai dari umur 3 tahun, dek Iqlil sudah mulai suka dengan yang namanya kipas angin. Mulai dari bentuk yang duduk sampek yang berdiri dia punya, tapi nggak banyak dih cuma 5 aja. Dan aku tau sendiri, gimana reaksi dia saat pertama kali bertemu dengan kipas angin yang dia nggak punya.

Jadi waktu itu di rumah lagi ada exhaust fan, kipas angin yang buat dipasang di kamar mandi. Dek Iqlil ama om Udin lagi main ke rumah ceritanya. Saat ada masku dateng bawa tuh exhaust fan. Langsung dek Iqlil yang terbiasa berbahasa krama tanya ke bapaknya, "Nopo niki pak?" (Apa ini Pak?).
"Niki kipas damel jeding le" (ini kipas untuk kamar mandi, nak)
"Kulo pingin niki Pak, dibeto mantuk," (Aku pengen ini Pak, dibawa pulang)

Hahaha, ngakak pokoknya liat ekspresinya dek Iqlil waktu itu. Merengek-rengek pengen bawa pulang tuh exhaust. Dan akhirnya dia "dibijuk", kipasnya dipinjem doang tapi pas anaknya nggak tau kipasnya dibalikin lagi ke rumah. 

Entah apa yang bikin dia suka sama kipas angin, lucu banget adeknya. Mungkin ntar kalo udah gede mau jadi engineer kayak kakak sepupunya ini :D

*****

Lanjuut,
Hari ini agendanya kunjungan ke rumah budhe-pakdhe *adiknya mbah perempuan dari ayah* dan mbah-mbah *adiknya mbah laki dari ayah* bersama Mama, Oom, Tante, Oom, Mbak Dyah, Mas, sama dek Nadhia.

Diawali dari budhe Genah, terus budhe Dah. Nah, waktu di dhe Dah ini ngobrol-ngobrol agak lama. Sambil nggodain cucunya, namanya Tiara sama Tasya. Lucu-lucu, Tiara umur 5 tahun, Tasya umur 3 tahun. Yang Tiara itu loh cuantiik, unyu-unyu anaknya. Disini itu suguhannya lengkap, ada kue kering, kue toplesan, sampek buah. Sampai sepupuku, mbak Dyah bilang "Kalo kesini mesti ada salak sama jeruknya ya"

Lanjut ke budhe Sus, disini plus-plusnya disuguhin rujak manis. Ada mangga muda, bengkoang, timun, sama tahu. Cocol sana, cocol sini, sampai bajuku kena tetesan bumbu.

Selanjutnya, ke mbak Nanik, anaknya Alm.Pakdhe Sukar. Nah disini ini yang paling seru, paling bikin kenyang, apa aja dikeluarin. For the first, dikasih es sirup terong belanda katanya dari oleh-oleh adiknya di Medan. Trus cerita-cerita tentang usahanya, dikeluarin lah krupuk ikan berbungkus-bungkus. Cerita tentang pentol baso, dikeluarinlah pentol baso sebesar bola tenis lapangan 3 biji yang 90% dari daging sapi dari adiknya di Banyuwangi. Dan yang terakhir dikeluarkan adalah pisang dari oleh-oleh adiknya di Ngawi.

Kemudian ke budhe Ar. Disini diajakin makan-makan, tapi sebelomnya udah disiapin sih. Menunya penyetan, ada ayam goreng, bebek goreng, sambel, lalapan, oseng bunga pepaya, krupuk. Tambah kenyang.

Dan yang terakhir adalah ke mbah Kamik dan mbah Sa'ah. Di mbah Sa'ah ini juga seru, metik buah 'bonceng'. Alhasil dari kunjung-kunjung tadi, jok belakang mobil jadi penuh, hahaha.

Well, cukup untuk hari ini. Bersambung ke hari ketiga :D

         

You Might Also Like

0 comments