Menikahimu - Kahitna
Kamis, 4 Februari 2016
23.35
“Menantimu,
hingga saat cintaku temukan dirimu
Usai
sudah sampai di sini
Berdiri,
melabuhkan asmara
Menikah
denganku, menempatkan cinta
Melintasi
perjalanan usia
Menikah
denganmu, menetapkan jiwa
Bertahtakan
kesetiaan cinta
Selamanya…”
Entah kenapa, saya suka
sekali mendengarkan lagu ini mungkin sejak setahun yang lalu. Meskipun liriknya
sederhana, tapi menurut saya artinya dalam sekali. Saya pernah searching video klipnya karena pengen
tau kayak gimana so sweet-nya, apakah
sejalan dengan lagunya atau nggak.
Belum puas saya mencari
kalau belum sampai ketemu, eh kok emang beneran nggak ada, sepertinya Kahitna
belum sempat bikin video klipnya ya. Iya nggak sih?
Nggak ada video klipnya,
video yang lain pun jadi. Akhirnya saya coba klik video yang sepertinya
menarik. Setelah saya tonton, beneran, bikin saya jadi merinding meskipun
isinya tentang foto-foto acara pernikahan mereka, dari akad sampai resepsi.
Rasanya… ah, nggak bisa diungkapkan lewat kata-kata, hanya airmata.
Untukmu, siapapun itu yang
kelak mendampingi saya hingga ujung usia, semoga kamu adalah orang yang sabar
dalam membimbing saya. Saya butuh penantian panjang sebelum bertemu denganmu.
Saya berusaha menjaga hati ini agar tidak sampai terpaut kepada rasa yang belum
saatnya. Semoga kamu bisa menerima saya apa adanya ya, tidak banyak menuntut.
Tolong sayangi saya dan keluarga dengan sepenuh hati. Hormati dan sayangi
orangtua saya, sebagaimana kamu hormati dan sayangi orangtuamu. Saya tau, kamu
sekarang juga sedang menanti kan? Saya nangis loh di sini. Bukan nangis karena
sedih nggak ketemu-ketemu sama kamu atau galau karena pengen cepet-cepet nikah.
Tidak sama sekalli, saya belum ingin cepat-cepat menikah, bahkan cenderung ke
takut. Tapi saya nangis karena saya nggak kuat membayangkan bagaimana jalannya
skenario pertemuan kita nanti, skenario yang telah dituliskan oleh Allah dari
sejak jaman azali. Hingga akhirnya, saya dan kamu bisa bertemu di depan suatu
majlis bernama akad. Usai sudah penantian lama saya, ternyata yang selama ini
saya tunggu adalah kamu. Ternyata yang selama ini saya harapkan untuk dapat
membimbing saya dan keluarga saya adalah kamu. Iya, kamu.
Sabar ya, insyaAllah suatu
saat kita pasti ketemu kok. Saya tidak ingin rasa yang kita miliki terumbar
sebelum saat yang tepat tiba.
Kamu yang menjadi tanda tanya, entah itu teman saya, senior saya, junior saya, teman saya, teman seangkatan saya, saudara teman saya, teman kakak saya, orang yang baru saya kenal atau lainnya, saya tidak tau pasti. Kita sama-sama menunggu ya. Sekarang, ayo kita sama-sama belajar yang tekun, kerja keras, bahagiakan orangtua dan keluarga. Semangat!
Kamu yang menjadi tanda tanya, entah itu teman saya, senior saya, junior saya, teman saya, teman seangkatan saya, saudara teman saya, teman kakak saya, orang yang baru saya kenal atau lainnya, saya tidak tau pasti. Kita sama-sama menunggu ya. Sekarang, ayo kita sama-sama belajar yang tekun, kerja keras, bahagiakan orangtua dan keluarga. Semangat!
Tuh
kan, saya jadi baper hahaha.
0 comments