Sherly's Diary

Today is a new story for a new history

Idul Fitri 1438 Hijriah

By 10:30:00 ,


Alhamdulillah, setelah berpuasa perang melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan, akhirnya kita dipertemukan dengan Hari Kemenangan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah. Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal ya Kariim. Mohon maaf lahir batin atas segala salah dan khilaf baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

Hari Raya Idul Fitri di Indonesia tidak lepas dari budaya Silaturrahim dan kumpul-kumpul dengan keluarga besar. Kali ini, saya ingin bercerita tentang beberapa kebiasaan di rumah menyambut datangnya Hari Raya. Mulai dari persiapan menjelang hingga perayaan Idul Fitri.

1. Bikin Kue Kering
Sejak saya kecil hingga sekarang, Ibu saya masih saja menyempatkan diri untuk membuat kue kering. Dulu malah semua suguhan untuk Hari Raya beliau bikin sendiri. Tapi seiring dengan bertambahnya usia dan anak-anaknya yang bertebaran, sekarang paling mentok bikin 3-4 jenis suguhan.

Pada tahun ini, beliau hanya membuat Kue Semprit Keju, Kacang Telor, Kacang Asin, dan Kastengel. Khusus Kastengel, hanya untuk dikonsumsi pribadi. Masalahnya bentuknya gede banget, kurang cantik, ahaha. Entah kenapa Ibu saya bikin gede-gede gitu. 

2. Bikin Masakan untuk Keluarga Besar
Karena kedua orangtua saya termasuk saudara tertua, Tante (adik dari Ayah) biasanya kalau mudik selalu ke sini. Selain itu, lebaran juga momen dimana semua keluarga saya pada ngumpul. Jadi dari tiga hari sebelum lebaran Ibu saya selalu beli Ayam dan Bebek untuk diolah. Tahun ini Ibu saya bikin Soto Ayam Kampung dan Lalapan Bebek Goreng.

3. Bersih-bersih Rumah
Kalau ini wajar lah ya, kan emang bakal banyak tamu berdatangan. Jadi, rumah yang biasanya hanya dihuni oleh dua orang saja yaitu Ayah dan Ibu, mendadak bakal penuh. Jadi, kamar yang biasanya jarang ditempati bakal dibersihkan deh buat tempat tidur adik dan anak-anaknya. 

4. Silaturrahim Keliling
Di hari ke-dua, biasanya saya dan keluarga akan keliling untuk silaturrahim ke keluarga yang sepuh-sepuh. Tapi Ayah dan Ibu saya tidak ikut, beliau keliling belakangan. Karena sampai hari kedua tamu di rumah saya masih banyak, kan beliau sekarang juga tergolong saudara yang sepuh.

Pas keliling-keliling gini, pasti akan diakhiri dengan kumpul di satu rumah saudara saat jam makan siang. Mereka sudah mempersiapkan banyak masakan untuk kami.

5. Bagi-bagi THR
Ini adalah bagian yang paling saya sukai, dua tahun lalu. Sekarang karena saya sudah hidup mandiri, gantian saya ikutan bagi-bagi THR deh, ahaha.

Jaman dulu tuh ya, meskipun saya dikasih THR 10rb rasanya udah seneng banget. Rasanya berharga sekali uang 10rb itu. Padahal kalau kita sudah bekerja sendiri, uang 10rb itu rasanya ya gitu-gitu aja. Betapa sederhananya cara anak kecil untuk bahagia.

Betapa cepatnya bulan Ramadhan berlalu. Semoga semangat beribadah selama bulan Ramadhan akan tetap terjaga. Sekali lagi, Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri untuk kawan-kawan semua. Selamat berkumpul dan berbahagia dengan keluarga!

You Might Also Like

0 comments