Sherly's Diary

Today is a new story for a new history

Backpacker Manja ke Thailand (Part 2)

By 23:09:00




Backpacker Manja ke Thailand (Part 2) - Day 1


Assalamu’alaikum semua!

Salah satu mimpi saya yang terealisasi (atas ijn Allah) di tahun 2018 kemarin yaitu bisa jalan-jalan ke Thailand. Kali ini, saya mau cerita bagaimana perjalanan saya di Thailand pada hari pertama. 

Baca juga:
Backpacker Manja ke Thailand (Part 1)
Drama Bandara Sebelum ke Thailand

Karena ceritanya agak panjang, jangan lupa untuk siapin cemilan kuaci dan kacang ya. Yuk, langsung aja kita mulai…

Saya berangkat dari Denpasar pada hari Jumat pukul 01.35 WITA dini hari dan sampai di Bangkok pada pukul 04.50 waktu Bangkok yang mana sama saja dengan WIB. Berarti, saya telah menempuh perjalanan di udara selama 4 jam 15 menit. Kalau mau lihat itinerary rencana perjalanan saya dan kawan-kawan saat di Thailand, bisa lihat di postingan ini ya.


- Don Mueang International Airport

Sesampainya di bandara Internasional Don Mueang - Bangkok, kami melipir dulu nyari tempat duduk untuk mengisi semacam form dari kantor imigrasi Thailand yang dibagikan saat di pesawat oleh mbak pramugari. Kemudian, kami menuju ke tempat pemeriksaan paspor dan menyerahkan form yang telah kami isi beserta paspor. Oh iya, form yang dikasih itu harus diisi selengkap-lengkapnya ya mulai dari tujuan pergi ke Thailand untuk apa, akan tinggal di mana, dan akan kembali ke negara asal pada tanggal berapa serta menggunakan pesawat apa. Karena waktu itu ada satu dari teman saya yang lupa tidak mengisi tempat penginapan selama di Thailand, alhasil dia disuruh balik ngisi dan ngantri lagi. Mana ngantrinya lumayan panjang, ditambah kami masih ngantuk karena kurang tidur selama di pesawat.

Setelah melewati pemeriksaan petugas imigrasi, kami langsung mencari mushola untuk melaksanakan sholat shubuh. Jauh sebelum berangkat ke Thailand, saya berusaha mencari informasi dan kabarnya ada mushola di bandara Don Mueang. Awalnya kami bertanya ke petugas imigrasi, ternyata beliau tidak tau maksud kami. Kemudian kami turun ke lantai bawah untuk membeli kartu SIM Thailand dan bertanya ke petugas informasi. Saya membeli kartu dengan masa aktif 4 hari seharga 170 baht (kurs 1 baht = Rp 480). Dari petugas informasi, kami diberitahu bahwa mushola berada di lantai 2 keberangkatan domestik.


Kartu SIM Thailand
Kami langsung menuju mushola untuk sholat shubuh, cuci muka, dan ganti baju. Karena saya nggak nemu kamar mandi, jadi kami tidak mandi. Meskipun nggak mandi yang penting wangi ya, hahaha. Tapi pakai parfumnya jangan sampai terlalu banyak dan nyebar sampai kecium orang lain, bisa-bisa mereka muntah deh karena eneg. Ehehe.

- Santorini Park

Untuk menuju ke Santorini Park, kami menggunakan bus bandara nomer A1 dan minta turun di Terminal Mo Chit. Tarifnya cukup murah, yaitu 30 baht per orang. Perjalanan dari terminal minivan Mo Chit hingga ke Cha Am memakan waktu kurang lebih dua jam.


Terminal Minivan Mo Chit
Santorini Park letaknya ada persis di depan Swiss Sheep Farm. Tapi kami nggak punya banyak waktu, jadinya nggak sekalian ke situ deh.

Harga tiket masuknya yaitu 150 baht plus dapat tiket gratis untuk naik Komidi Putar. Di sini kami  keliling, foto-foto di segala sisi yang sangat instagrammable. Kami juga menyempatkan untuk makan siang di sini. Pilih tempat makan dan menunya harus hati-hati dan teliti ya bagi yang muslim. 


Depan Santorini Park

Bagian Dalam Santorini Park
Santorini Park
Setelah puas berkeliling, kemudian kami keluar menuju ke kantor informasi dan meminta tolong ke mbak petugasnya untuk memesankan minivan yang menuju ke Bangkok. Tarifnya sama seperti berangkat yaitu 160 baht dan turunnya juga di terminal minivan Mo Chit.

- Chatuchak Weekend Market

Kami sampai di Bangkok pukul setengah 8 malam, turun di tempat semula yaitu terminal Mo Chit. Rencana awalnya, kami mau pergi ke Asiatique dulu, tapi nggak mungkin juga sih karena bawa barang banyak dan udah kemaleman juga. Akhirnya kami langsung pergi ke Chatuchak Market. Menurut info yang saya baca katanya saat Jumat malam pasar sudah mulai buka. 

Awalnya kami mau pesen grab aja buat pergi ke Chatuchak, tapi susah banget dapet drivernya. Dua kali dapet tapi tiba-tiba dicancel aja sama drivernya, mungkin kendala di bahasa kali ya. Akhirnya kami pergi ke sevel samping terminal sebentar buat beli makanan pengganjal perut. Di situ saya beli es krim Walls rasa jagung dan air mineral. Sebenarnya ada banyak pilihan es krim lainnya yang nggak ada di Indonesia, tapi saya pilih yang ada label Halal-nya saja biar lebih aman. Setelah dari sevel, kami memutuskan untuk naik taksi menuju ke Chatuchak Market.

Es Krim Jagungnya Lebih Enak Aice
Chatuchak Weekend Market
Tarif taksi dari terminal minivan Mo Chit ke Pasar Chatuchak adalah 40 baht. Suasana pasar Chatuchak di hari Jum’at malam lumayan ramai. Jadi, bentuk pasarnya tuh kayak letter ‘U’. Malam itu yang jualan hanya ada di seputar jalanan depan, sedangkan stand yang ada di bagian tengah pasarnya pada tutup.  Kami hanya berjalan mengitari jalanan depan yang berbentuk seperti huruf ‘U’ atau 'hampir kayak 'O' itu. 

Di pasar ini saya membeli oleh-oleh 3 pouch  berenda untuk HP dan snack khas Thailand seperti Bento, permen Chewy, dan Thai Milk Tea merk "Cha Tra Mue" yang termahsyur. Rasanya pengen banget beli banyak street food di sini. Tapi apalah daya, kondisi saat itu lagi nggak mendukung karena kami semua sudah kelelahan plus lagi bawa tas gede-gede yang bikin pusing dan encok di pundak. Di pojokan pasar kami menemukan ada box penitipan barang, tapi pas mau nyoba taruh di situ kayaknya ribet dan nanggung juga waktunya. Akhirnya setelah selesai mengitari pasar kami langsung pulang menuju hostel menggunakan taksi.

- Kembali ke Hostel

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, akhirnya kami sampai juga di hostel. Tapi sayangnya, si taksi nggak bisa nurunin kami tepat di depan gang tempat hostel kami. Kenapa? Karena hotel kami ada di daerah Jl. Khaosan dan kami baru tau kalau di situ kendaraan nggak boleh masuk pas malem karena ada Night Market

Kaget juga sih dengan suasananya. Iya bener istilahnya Khaosan Night Market, cuman isinya tuh…. Ya begitulah, mungkin saya kurang cermat memilih daerah penginapan :’)

Kami berjalan melewati kerumunan orang dan menuju ke hostel untuk check in. Setelah itu, kami membeli beberapa jajanan khas Thailand yang ada di seputar Jl. Khaosan dan memakannya di dalam hostel. Setelah makan, kami langsung bersih-bersih, sholat, dan beristirahat untuk dapat melanjutkan perjalanan kenbali di hari kedua. Perjalanan hari ini benar-benar melelahkan ditambah belum mandi dari pagi, ahaha.


Salah Satu Street Food di Khaosan
Kalau dihitung-hitung secara kasar, berikut adalah pengeluaran saya di hari pertama:
  1. SIM Card Thailand = 170 baht 
  2. Air mineral di bandara = 10 baht
  3. Bus A1 = 30 baht 
  4. Tiket Mo Chit - Cha Am = 160 baht
  5. Tiket Santorini Park = 150 baht
  6. Tiket Cha Am - Mo Chit = 160 baht
  7. Es krim dan air mineral = 27 baht             
  8. Taksi ke Chatuchak = 14 baht 
  9. 3 pouch = 100 baht 
  10. 1 pack “Cha Tra Mue” = 450 baht 
  11. 1 pack snack “Bento” = 90 baht 
  12. 1 pack permen “Chewy” = 100 baht 
  13. Taksi ke Khaosan = 47 baht
  14.  Jajan di Khaosan = 57 baht
  15.  Air mineral dan Sosis = 35 baht 
TOTAL HARI KE-1 = 1.450 baht atau jika dirupiahkan sekitar Rp 696.000*.
*(Kurs 1 baht = Rp 480)         

Jadi, di hari pertama backpacker manja saya telah menghabiskan kurang lebih 1.450 baht. Boros? Iya banget, namanya juga backpacker manja. Kalau backpacker beneran kan sebisa mungkin menghindari kendaraan yang bernama taksi dan harus hemat saat belanja ya, hehe.

Berdasarkan itinerary yang telah saya buat, tujuan yang gagal kami kunjungi adalah Asiatique karena waktu kami sampai di Bangkok terlalu malam. 

Demikian cerita saya tentang hari pada pertama backpacker manja di Thailand. Lumayan panjang juga ya ternyata. Sampai jumpa di part selanjutnya :)  


You Might Also Like

0 comments